Bahaya Broken Home
Di
dunia ini, tidak semua anak mendapat kasih sayang yang baik dari orang tuanya. Banyak
anak yang tidak mendapat kasih sayang orang tua meskipun masih tinggal serumah
dengan orang tuanya, lebih parahnya apabilan orang tua melakukan tindakan kasar
terhadap anak.. Jika hal ini terus berlanjut, kemungkinan anak menjadi lebih
sulit diatur, bertindak brutal, agresif, dan mentalnya menjadi lemah, inilah
keadaan yang disebut “Broken Home”.
Anak yang mengalami broken home,
lebih sering melakukan tindakan negative, contohnya saat di sekolah, anak lebih
ingin melakukan tindakan keonaran dan kerusuhan. Tindakan ini dilakukan bukan
semata-mata hanya ingin mencari kepuasaan, tetapi lebih cenderung ingin
diperhatikan oleh teman-temannya, ataupun perhatian dari guru.
Ketika sudah mendapat perhatian dari
teman-temannya, anak lebih nyaman ketika bersama mereka, dan bisa melakukan
apapun untuk mempertahankan hubungan baik dengan temannya. Memang hal ini
bagus, tetapi bagaimana dengan teman yang tidak baik ?
Inilah yang menjadi masalah
lagi bagi sang anak, pergaulan yang negatif dapat merusak akhlak, jiwa dan fisiknya. Berikut
adalah hal-hal negatif yang sering terjadi pada anak broken home :
1.
Lebih mudah terjerumus pada hal negatif
2.
Memakai narkoba
3.
Minum minuman keras
4.
Bertindak kriminal
5.
Seks bebas
Akibat broken home juga,
fungsi keluarga tidak berjalan tidak ideal. Di antaranya fungsi kasih
sayang. Karena tidak mendapatkan limpahan kasih sayang, anak-anak mencari
perhatian di luar rumah, sahabat atu pacar.
Fungsi rekreasi.
Keluarga idealnya tempat menyenangkan bagi anak, dimana ia merasakan rindu
dengan kehangatan yang diberikan. Keluarga harusnya menentramkan, membuat
rileks dan gembira. Namun, broken home menyebabkan anak tidak betah di rumah,
bahkan rumah menjadi tempat yang paling dibenci untuk didatangi.
Fungsi edukatif.
Orangtua semestinya menjadi pendidik dan teladan bagi anak-anaknya. Broken home
justru menciptakan ketidakpercayaan anak pada orangtua. Bahkan anak menjadi
trauma dengan masalah pernikahan.
Kondisi ini tak bisa
terus menerus dibiarkan. Anak-anak adalah para calon pemimpin di masa depan.
Apa jadinya jika sejak kecil kurang kasih sayang sehingga tidak termotivasi
untuk berprestasi. Hasilnya generasi mendatang bisa lebih buruk dari generasi
orang tua mereka.
Mencegah Broken Home Terjadi
Hal-hal yang harus dilakukan orang tua :
1.
Jangan melakukan tindakan
kekerasan terhadap anak, karena tindakan kekerasan menjadi alasan utama anak
mengalami broken home.
2.
Sesibuk-sibuknya anda,
tetaplah beri kasih sayang terhadap anak, lakukan kegiatan bersama agar
hubungan orang tua dan anak tetap harmonis. Jangan lupa bahwa anda memiliki
anak yang harus diberi kasih sayang.
3.
Ajarkan anak nilai-nilai
moral dan agama, agar sang anak memiliki akhlak yang kuat ketika berada di
dunia luar. Sehingga pengaruh buruk dapat dihindari sang anak.
Hal- Hal yang harus dilakukan anak :
1.
Jika ditinggal orang tua
karena sibuk. Sebaiknya kita mengambil posisi di rumah, lakukan kegiatan yang
biasanya dilakukan orang tua, seperti menyapu dan mencuci pakaian. Hal ini
membuat kita menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab.
2.
Jangan pernah tertarik
dengan yang namanya narkoba atau minuman keras. Karena 2 hal itu tidak dapat
menyelesaikan masalah.
3.
Kita ini tidak sendirian,
masih banyak teman yang dapat menemani kita ketika orang tua tidak dapat member
waktu. Tapi ingatlah, teman dapat menjadi pengaruh buruk juga. Untuk itu,
pilihlah teman yang benar-benar baik.
4.
Jangan menyerah terhadap
keadaan. Hadapi apa yang telah terjadi.
5.
Bicarakan baik-baik hal
ini kepada orang tua tentang apa yang anda inginkan. Jangan hanya diam membisu
menghadapi apa yang anda rasakan.
Namun tak semua anak yang hidupnya Broken Home melakukan
berbagai tindakan negatif seperti yang telah disebutkan diatas. Banyak anak
masih bisa menggunakan akal sehatnya dan tetap bertahan di keluarganya itu,
sekalipun harus berjuang mati-matian agar tidak terjerumus ke dalam kenakalan
remaja yang justru akan lebih memperparah keadaan.
0 komentar:
Posting Komentar